Tilang Rutin di Gejayan

Ha! Akhirnya setelah cukup lama menunda-nunda untuk menulis informasi ini, akhirnya kesampaian juga. So, here I have an information for those who usually ride motorcycles for daily activities, especially in Jogja J

Jadiiiiii……
Saya dan sahabat saya, Rhe, melakukan sebuah “survei lapangan” karena sudah dua kali, dalam waktu yang sama, harus mengalami operasi tilang. Untungnya, saya termasuk orang yang malas berurusan dengan Polisi, jadi saya selalu membawa STNK dan SIM ke manapun saya pergi.

Operasi tilang ini berlokasi di sebelah selatan pertigaan Gejayan/Makam Bethesda, atau sebelum Sushi Tei. Pengendara motor akan dibelokkan ke jalan sebelah Movie Box dan digiring masuk ke halaman sebuah bangunan yang sudah nampak tidak terurus.

Pertama kalinya, saya ingat dengan jelas, seusai kuliah hari Selasa pukul 10.30, saya dan Rhe hendak pergi ke Galeria untuk menemani Rhe yang harus menunggu kuliah selanjutnya jam 14.00. Ketika berhenti di lampu merah pertigaan Makam Bethesda, kami melihat bahwa ada Polisi yang berdiri di tengah jalan sembari menggerak-gerakkan tangan untuk mengarahkan pengendara sepeda motor ke tempat yang sudah disediakan untuk pelaksanaan operasi tilang. Awalnya aku agak sebal karena harus berhenti, mematikan mesin motor, membuka jok motor, dan mengambil STNK yang cukup ribet. Namun apa daya, daripada kabur dan dikejar-kejar kan malah piye, wong surat-suratnya lengkap kok!

Akhirnya, aku pun mengikuti proses operasi tilang dan tentunya lolos.

Minggu berikutnya, pada hari yang sama, jam yang sama pula, aku kembali berniat baik untuk menemani Rhe dalam jeda waktu kuliahnya. Kami memutuskan untuk pergi ke Chacha Milktea. Saat itu kami tidak berpikir bahwa akan ada operasi tilang karena kan minggu lalu sudah. Masa iya Polisi-nya rajin banget?
Ternyata, saat kami melintasi pertigaan Makam Bethesda itu, ADA operasi tilang LAGI. Kali ini kami boncengan menggunakan motornya Rhe, jadi aku langsung menanyakan di mana dia menaruh SIM dan STNK sebelum membelok ke lokasi operasi.

Kami pun, cewek-cewek tertib ini, lolos lagi.

Namun semenjak saat itu, kami mulai berpikir kritis dan berdiskusi hingga menelurkan sebuah hipotesa bahwa Polisi melakukan operasi tilang tersebut secara rutin di hari dan jam yang sama.

Tidak mau mentah-mentah membenarkan hipotesa tersebut, minggu depannya kami kembali melewati jalan yang sama. Hari selasa, jam 10.30. Betul saja, lagi-lagi terlihat Polisi yang mengayun-ayunkan tangannya. Oke. Kami semakin mantap dengan hipotesa kami.

Dua minggu berlalu tanpa kami melewati “jalan operasi” tersebut. Lalu, baru kemarin Selasa ini, 3 Maret 2015, kali itu pukul 11.00, kami hendak pergi ke Chacha Milktea dari kampus. Sebelum berangkat, ketika di parkiran kampus, aku sudah menyiapkan STNK dan SIM di kantong depan tas ranselku supaya kalau nanti ada operasi lagi, tidak perlu repot-repot membuka jok.

Begitu berhenti di lampu merah, mata kami langsung tertuju pada Polisi yang berdiri di tengah jalan dengan tangan bergerak-gerak. GOTCHA! Kami pun tertawa.

“Rhe, kantong depan sebelah kanan,” kataku memberitahu Rhe di mana aku menaruh STNK dan SIMku.

Like bosses, we followed the police’s instruction to go to the operasi tilang place. We laughed and enjoyed the checking process. We finally got the conclusion! Let’s jump into it!

KESIMPULANNYA ADALAH:
Polisi mengadakan operasi tilang rutin di  sebelah selatan pertigaan Gejayan/Makam Bethesda, atau sebelum Sushi Tei setiap hari SELASA, dimulai sekitar jam 10.00 dan berakhir sekitar jam 12.00 (karena saat jam 12.00 kami keluar dari Chacha Milktea, lokasi operasi sudah bersih). Jadi, untuk para pengendara motor sekalian, siapkan STNK dan SIM Anda kalau melewati Jalan Gejayan pada hari Selasa sekitar pukul 10.00 – 12.00.

Postingan ini tidak dimaksudkan untuk mengajari pengendara bermotor untuk menghindari/melawan hukum, namun sebaliknya, dengan informasi ini, dihimbau kepada pengendara motor untuk selalu membawa surat-surat berkendara (STNK dan SIM) ke mana pun Anda pergi dan juga melengkapi ‘asesoris’ motor.
Intinya, jangan mengurang-ngurangi suatu apa pun dari kendaraan Anda (termasuk surat-suratnya) karena itu semua demi keselamatan dan kenyamanan Anda sekalian dalam berkendara.
Yuk, patuh hukum!





Rabu, 4 Maret 2015, 10:29.

(Agatha Elma Febiyaska)

Comments

Popular Posts