Ternyata Menyenangkan, Ya!

Apa yang menyenangkan?

Aku itu termasuk orang yang kurang percaya diri untuk berbicara di depan orang banyak dan berteman dengan orang banyak. Dulu, walaupun aku termasuk cukup sering mengikuti kegiatan komunitas di gereja sejak masih SD, aku adalah sosok yang pendiam luar biasa. Namun di balik diamku itu, pikiranku tidak pernah berhenti berkomentar dan berpendapat. Jadi, aku lebih banyak memendam daripada mengungkapkan. Untuk berkenalan dengan orang baru saja cukup susah karena aku biasanya tidak akan mengajak orang berkenalan terlebih dahulu. Kalau ada orang baru, aku akan mengamati orang tersebut dan menunggu orang lain memperkenalkanku ke orang baru itu atau menunggu orang baru itu untuk mengajakku ngobrol terlebih dahulu.

On the contrary, amazingly, tonight after having a practice in my church, I feel that I have changed. A lot. And it is a good self-changing.

Tadi, saat berlatih untuk membacakan kisah sengsara Yesus di Gereja, aku berbicara banyak sekali, gojek sana-sini, dan bahkan bertingkah laku bebas sesuai apa yang aku inginkan. PADAHAL dulu, kalau ikut pertemuan atau latihan di Gereja, kalau ada teman yang melucu, aku hanya tertawa malu-malu tanpa menimpali. Aku pun amat sangat jarang mengomentari sesuatu. Aku sangat hemat suara dan kata-kata sehingga mungkin teman-teman menganggapku anak yang sombong. Padahal bukan itu maksudku.
Sebenarnya, kalau diingat-ingat lagi, perubahan ini sudah dimulai sejak beberapa bulan yang lalu dan makin hari menjadi makin baik. (Amin!)

Kalau dirasa-rasakan, ternyata nyaman sekali ya, menjadi diri sendiri di depan banyak orang. Wah, aku sudah terlalu lama menutupi diriku dari mata orang-orang.

Aku sangat menyukai perasaan bahagia ketika aku bisa berinteraksi dengan orang lain dengan luwes, bercanda dengan mereka, dan menjalin hubungan yang baik. Ternyata itu sangat menyenangkan!

Mungkin aku sangat terlambat, tapi mungkin saja tidak. Mungkin saja ini adalah waktu yang tepat bagiku untuk mulai membuka diri dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Semoga teman-teman lebih menyukai aku yang seperti ini daripada aku yang pendiam itu karena aku suka aku yang sekarang J

Aku masih ingin terus merasa senang dan nyaman dengan diriku, maka aku nggak akan berhenti untuk mengeksplor lagi kemampuan interaksi sosialku dan memiliki rasa percaya diri yang seutuhnya.

Mungkin sekarang rasa kurang percaya diri masih kerap muncul, namun aku ingin berusaha melawannya. Misalnya, perasaan kurang percaya diri ketika berbicara di depan kelas, aku sangat ingin melenyapkannya karena itu sama sekali tidak ada gunanya.

Selebihnya, aku juga ingin memiliki eye contact yang baik ketika sedang berbicara dengan orang lain karena selama ini aku selalu merasa malu dan risih kalau harus melihat mata lawan bicaraku terus-menerus.

Oh sungguh, aku ingin berubah! Ini akan sangat menguntungkan bagiku untuk masa depanku. Aku percaya itu, maka dari itu aku akan berusaha J





Rabu, 18 Maret 2015, 12:02
(Agatha Elma Febiyaska)


Comments

Popular Posts