Dorm Sweet Dorm

Selama satu semester di sini, aku tinggal di sebuah dormitory yang bernama I-House. Dormitory ini terdiri dari empat lantai. Lantai satu dan dua untuk laki-laki, sementara lantai tiga dan empat untuk perempuan. Kenapa perempuan ditaruh di lantai atas? Mungkin biar kita banyak olah raga, biar nggak gendut selama di sini. Spesialnya lagi, dorm perempuan punya pintu yang cuma  bisa dibuka pakai kartu mahasiswa. Sementara dorm laki-laki sih pintunya terbuka bebas gitu.
Peraturan di dorm ini cukup banyak. Misalnya, jam 11 malem itu lampu kamar udah harus mati. Jadi, kalau misal masih mau belajar, ngerjain tugas, atau melakukan aktivitas lain di kamar, harus pakai lampu belajar. Terus, jam 11 itu nanti bakal ada seorang petugas dari Dorm Union yang akan melakukan roll call atau mengecek keberadaan setiap orang di kamar. Kalau ada orang yang pas roll call dia nggak ada di kamar, nanti harus turun ke office Dorm Union di lantai satu untuk lapor tadi ke mana kok nggak ada. Peraturan lain adalah kalau udah jam 11 itu, semua sepatu atau sandal harus dimasukkin ke loker sepatu. Kalau ada sepatu yang masih berserakkan di deket pintu masuk dorm, nantinya bakal dimasukkin ke dalem kardus secara asal gitu biar paginya bingung hehehe.
Ini beberapa foto tentang fasilitas yang ada di dalam I-House:
Kasur di sini amat sangat tipis sekali. Jadi, kalau yang terbiasa tidur di spring bed, bersiap-siaplah untuk sakit punggung dan pinggang ;) 

Satu kamar untuk 4 orang dan tempat tidurnya merupakan tempat tidur susun seperti ini. Biasanya, para senior pasti akan mendapat tempat di bawah karena lebih hangat (dekat dengan penghangat) dan lebih nyaman.

Untuk yang bertanya-tanya kenapa ada tirai membentang di sini, jawabannya adalah ini merupakan hal yang wajar ketika penghuni kasur itu menginginkan privasi. Jadi, seolah dia punya kamar sendiri gitu~

Setiap kamar dilengkapi dengan 1 kamar mandi dan 1 toilet. Ini bentuk kamar mandinya. Tersedia shower dan wastafel.

Dan ini bentuk toiletnya. Toilet duduk, tanpa selang untuk cebok. Karena memang di sini tidak terbiasa untuk cebok dengan air seperti di Indonesia. Jadi kalau mau cebok ya hanya pakai tissue. Kalau aku sih punya persediaan tissue basah. Lebih nyaman dan tentram.

Di sini juga ada air conditioner. Tapi karena ketika saya sampai di sini suhunya masih dingin, jadi alat ini tidak dioperasikan.

Ini lounge. Di setiap lantai mempunyai lounge dengan bentuk yang berbeda, namun dengan fasilitas yang sama. Tempat cuci piring, kulkas, microwave, sofa, dan televisi. Spesialnya, lounge di lantai 4 dan 2 memiliki kompor listrik yang bisa digunakan siapa saja yang ingin memasak.

Ini TV di lounge yang menyiarkan acara-acara dalam bahasa Korea.

Di sini nyuci pake apa? Kalau nggak kering bagaimana? Tenaaangg.. Ini foto mesin pengering yang bikin cucian kamu bener-bener kering dalam waktu 45 menit.

Kalau ini mesin cucinya. Kamu cuma butuh waktu 30 menit untuk mencuci pakai mesin cuci ini.

Tunggu dulu, untuk mencuci dan mengeringkan pakaian, tentunya tidak gratis. Mesin hanya akan beroprasi kalau kamu sudah memasukkan uang ₩500 ke slot ini. Masing-masing mesin ₩500 ya, jadi untuk sekali mencuci dan mengeringkan pakaian, butuh ₩1000. 


Comments

Popular Posts