Orang Baik
Aku percaya bahwa masih banyak orang baik di dunia ini dan
aku sudah banyak bertemu dengan orang-orang itu, salah satunya adalah seorang
frater atau calon imam dalam agama Katolik, yang berasal dari Filippina.
Sudah menjadi rutinitas bagi keluargaku, terutama ayah, ibu,
dan aku untuk memberikan les Bahasa Indonesia kepada satu sampai tiga orang frater
setiap tahunnya. Frater-frater tersebut biasanya berasal dari Filippina,
Thailand, atau Singapore.
Sebenarnya aku baru mengajar dua orang frater di tahun 2013
seorang frater Filippina dan di tahun 2015, baru kemarin Mei – Juni, seorang
frater Thailand. Di tahun 2014 aku melewatkan kesempatan tersebut karena aku
harus studi di Korea selama satu semester dan di tahun itu, seorang frater
Filippina menjadi murid kedua orang tuaku. Frater itulah yang ingin aku
ceritakan di sini.
Membaca penjelasan singkat tadi, tentunya kalian sudah tahu
kalau aku sama sekali belum pernah bertemu dengan frater tersebut. Namun ibuku
selalu bercerita bahwa dia adalah seorang frater yang pintar, penuh semangat,
dan baik. Aku sempat membuka blog miliknya dan membaca tulisan-tulisannya yang
sungguh apik dan menarik. Kepintaran, keramahan, dan ketulusan dalam dirinya
nampak dari setiap kata yang dia tulis. Aku juga pernah melihat fotonya dan aku
bisa melihat dia sosok yang baik, seperti yang dikatakan ibu. Lalu suatu kali,
aku menemukan akun facebook miliknya
dan langsung aku add as a friend. Aku
memperkenalkan diriku sebagai anak dari ibuku, yang pernah mengajarinya Bahasa
Indonesia dan dia menyambut dengan ramah. Bahkan dia menggunakan Bahasa
Indonesia dalam setiap balasan yang dibuatnya!
Untuk ibu, frater itu sangatlah mengesan di hati karena
selama mengajari frater itu, ibu bisa menikmati segala prosesnya dan juga
belajar banyak hal dari dia. Ibu tidak heran ketika aku memberitahunya bahwa
frater tersebut masih bisa berbahasa Indonesia dengan baik, sangat baik,
meskipun sudah kembali ke Filippina karena ibu sudah bisa melihat kemampuan
spesial frater tersebut.
Kemudian, bulan lalu, aku sedang membutuhkan beberapa orang
responden orang asing yang mempelajari Bahasa Indonesia unutk sebuah tugas
esai. Aku sempat bingung harus meminta bantuan pada siapa hingga akhirnya aku
pun meminta tolong frater tersebut untuk mengisi kuesioner yang sudah aku buat.
Aku tidak terlalu banyak berharap karena aku tidak begitu mengenalnya dan kami
belum pernah bertemu sama sekali. Namun sungguh Tuhan luar biasa dalam
menyatukan umatNya!
Frater tersebut dengan cepat menyanggupi untuk mengisi
kuesioner tersebut dan dalam kurun waktu beberapa jam, dia sudah mengirimkan
kembali kuesioner tersebut dalam kondisi terisi dengan baik! Padahal responden
lain belum ada yang merespon. Aku sungguh berterimakasih atas kebaikannya dan
tentunya berterimakasih pada Tuhan karena telah “mempertemukan” aku dengan
sosok seperti dia.
Tidak cukup sampai di situ, baru kemarin pagi aku
mengirimkan 5 pertanyaan sebagai ganti live
interview untuk lebih lanjut membicarakan hal yang berkaitan dengan
kuesionerku bulan lalu pada frater tersebut, dia langsung menyanggupi dan akan
mengirimkan jawabannya via email. Dan
pagi ini ketika aku mengecek email,
dia sudah menjawab kelima pertanyaan tersebut dengan jawaban yang benar-benar
diuraikan, tidak seadanya! Sungguh, berkat Tuhan untuknya sungguh melimpah!
Aku mengucapkan terima kasih padanya beberapa kali dalam email balasanku. Aku juga menuliskan
satu kalimat dalam Bahasa Indonesia,”Frater baik sekali, sih. Hahaha.” Itu
sungguh tulus dari hatiku karena sungguh, dia sudah berbaik hati mau menjawab
pertanyaan tersebut dengan cepat dan baik.
Dia sudah mau meluangkan waktunya
untuk membantuku. Tuhan, berkati dia selalu!
Aku berharap, aku juga bisa menjadi pribadi yang baik dan
tulus seperti frater tersebut sehingga melalui segala tindakan baikku, aku bisa
memuji dan memuliakan nama Tuhan setiap saat J
09:29, Desember 4, 2015
(Agatha Elma Febiyaska)
Comments
Post a Comment