Kejadian 28 Agustus 2011, Gereja

Kemarin...
Aku dengan wajah sudah terpoles indah (polesannya yang indah, wajahnya entah) berjalan menuju parkiran bersama sohibku.
Seketika aku melihatmu berjalan ke arah berlawanan yang itu berarti ke arahku datang, sembari bercakap sambil lalu dengan temanmu. Aku panik, aku heboh, aku langsung memegang tangan sahabatku, "Dia, mbun!"
"Udah, biasa aja," kata sohibku.
Aku pun melangkah biasa, bersiap melempar senyuman seperti biasa kalau kita saling sadar akan keberadaan satu sama lain.
Jarak antara aku dan kamu semakin terhapus. Masih tersisa sedikit gelak tawamu dengan temanmu... Dan ketika  aku sudah siap untuk memberikan senyumku...... Bzzzzzzzz.... Wajahmu seketika datar, kamu berjalan dengan santainya masuk ke dalam gereja seolah tidak ada orang lain di situ (baca: aku).


Ada beberapa dugaan yang bikin... ummm... nyesek:
1. Saking tingginya dia, jadi dia nggak liat ada aku (yang pendek) di situ
2. Mukaku jauh berbeda setelah didempul, sehingga dia tidak menyadari kalau itu aku
3. Dia sengaja melakukan itu. SENGAJA.

Ah, semakin dibahas, semakin membuatku merasa eeeerrrrr.... begitulah. Sekian.



(Senin, 29 Agustus 2011, 09:33)
Agatha Elma Febiyaska

Comments

  1. ahahaha...kadang dengan melihat itu sudah bisa membuat hati senang..hahaha

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts