Kayak Tulisan di Truk Pasir: Rindu Ayah

Suka nggelitikkin, suka narik-narik, suka nguyel-uyel, suka melakukan hal nggak penting lainnya. Aku lebih sering sebel tiap kali Ayah bercandaan gitu. Bentakan favoritku, "Ayah tuh!" lalu aku melenggang pergi dengan muka cemberut.

Udah delapan hari aku nggak ngalamin hal-hal itu. Awalnya aku seneng waktu tau Ayah mau ke Holy Land selama sepuluh hari. Itu berarti, hidup tentram. Tapi ternyata, selama Ayah di Holy Land, nggak ada kabar sama sekali. Padahal nomer HP Ayah udah dibikin internasional dan Ayah punya pulsa.
Hari berlalu, rasanya makin sepi. Ehm, oke. Aku kangen Ayah :(

Nah ini lho. Kadang kita suka bilang 'nggak suka' atau 'nggak sayang' sama seseorang. Tapi, begitu orang itu absendari kehidupan kita selama beberapa saat, ada sesuatu yang ganjil dan bikin kita nggak nyaman (baca: kangen). Jadi, sebenernya kita itu nggak mungkin deh nggak sayang sama sekali sama orang itu, dalam konteksku Ayah :)
Malu sih mengakui ini. Hehehehe

PS: Yah, jangan lupa oleh-oleh pesenanku yaaaaa (teteeeeuuupp)





Kamar, Lagi Nyesek (Bukan karena kangen Ayah tapi), 21:34
(Agatha Elma Febiyaska)

Comments

Popular Posts