Sekilas Untukmu
Dulu, aku tidak
pernah bisa menebak apa yang ada di balik senyummu, apalagi yang bersemayam di
dalam sana, di dalam hatimu.
Dulu, aku hanya
bisa tersenyum mengamati setiap gerak-gerikmu dan menyimpannya baik-baik dalam
memoriku karena aku menyadari bahwa tidak akan selamanya aku bisa melihatmu, di
depanku.
Dulu, aku hanya
bisa mengulum senyum dan menjaga tingkah setiap berada di dekatmu karena aku
tidak ingin sikapku membuatmu menjauh dariku, bahkan se-mili pun tidak.
Dulu, aku selalu
menanti hari di mana aku dapat melihat atau berpapasan denganmu di pagi hari
karena hal sepele itu selalu berhasil memenuhi cadangan semangatku untuk
beberapa hari ke depan.
Sekarang, masa
penantian itu sudah purna. Aku tidak lagi menaruh harap untuk melihat sosokmu. Aku
yang sekarang adalah aku yang mandiri, yang dapat menemukan sendiri semangatku,
tak lagi bergantung pada sosokmu J
Sekarang, aku
bebas untuk tertawa lepas dan bertingkah apa adanya, beberapa langkah dari
dirimu, bahkan di depan wajahmu. Aku yang sekarang adalah aku yang merdeka dari
bayangan dirimu J
Sekarang, aku
tidak lagi tersenyum begitu bahagia ketika melihatmu di depanku. Aku tidak lagi
terus-terusan mengisi pojok memori akan dirimu J
Sekarang, aku
heran akan sikapmu yang nampaknya lebih terbuka. Sedikit demi sedikit kamu buka
selubung yang menutupi ‘sesuatu’ yang berusaha kamu simpan rapat-rapat dari
orang lain, apalagi dari aku J
Apa pun yang
sedang terjadi pada dirimu, aku turut senang. Aku tidak mau terlalu membebanimu
dengan harapku yang terlalu besar, yang bahkan mungkin tak kau sadari.
Jujur, terkadang
aku masih memikirkanmu, tapi tak lagi sesering dan se-‘kena’ dulu. Aku hanya
tersenyum dan rasanya biasa saja, meski sahabat-sahabatku bersikeras mengatakan
bahwa aku senang sekali mengalami beberapa hal berkenaan dengan dirimu. Mungkin
itu karena aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk melepaskan bayangmu
dari sudut pikirku.
Jujur, lagi, rasa
itu tak akan pernah bersih terhapus usaha. Rasa itu nampaknya sudah memutuskan
untuk menetap dalam ruang kecil di dalam sana.
Untuk kamu yang
sedang berlari dan bertekun dalam usaha mewujudkan mimpi, semoga sukses. Aku masih
menyelipkan doa khusus untukmu, setiap kali aku datang kepada-Nya J
Ruang TV, Habis
Belajar Structure, 21:40
(Agatha Elma Febiyaska)
Comments
Post a Comment